2015/12/13

Sebentuk Rindu untuk Kekasih

detik tak pernah melangkah mundur
ia santun menunduk pada takdir yang menuntun
meski sesekali puisiku masih mengingatmu
jarum jam ialah pengingat ulung
perihal melupakan

2015/11/17

Kau dan Aku Sama Saja

Awalnya kau dan aku duduk berjauhan--tak saling menyapa
sebelum menyadari kita dipeluk sebuah kebetulan
aku tak bisa menjelaskan, bibir atau perilaku
bahkan degup yang sesekali membuncah ketika melihatmu tersenyum

2015/09/18

Bahagia yang tak lagi Piatu

caramu mencintai pantas kukagumi
sentuhan manis dari jari kurasa
mengisi perlahan ruang-ruang rindu yang kautinggalkan
bersama sisa degup yang masih bertahan

2015/07/27

Kepada Perempuan Pemilik Malam

waktu acap kali berpegang erat pada ingatan
gerakan memutar jarum jam
kerap mengajak pikiran menjelajah masa lalu
pada masa dimana tangismu
menjadi perihal yang takingin lagi kuingat

2015/07/05

Selamat Berbahagia

Hari ini, tepatnya 5 Juli 2015 ialah hari yang berbahagia untuk Maspen dan MbakNyit. Maka izinkan aku menuliskan sesuatu untuk Maspen, MbakNyit juga Carine. Meski bukan puisi, semoga tetap tak mengurangi kebahagiaan kalian hari ini.

2015/02/13

Pergi yang Direstui Pagi

Hujan sudah mengering
sawah-ladang digenangi kemarau
bangkai-bangkai padi dibakar amarah
hajatan burung-burung gereja telah usai

2015/02/06

Untuk Sebuah Nama

Hai, perempuan.
Siang ini izinkan aku kembali menuliskan
sebuah puisi yang kutujukan untukmu.

2015/02/05

Berjalan di Sampingmu

walking


Hai perempuan, bagaimana kabarmu hari ini?
Aku? Aku baik-baik saja, setidaknya itu yang ingin kuperlihatkan ketika berada di depanmu. Perkara di belakangmu, aku tak tahu.
Ah, sudahlah! Anggap saja aku baik-baik saja.

2015/02/04

Kau dan Aku Sama. Sama-Sama Keras Kepala.

Malam ini mataku seperti enggan memejam
teringat akan kisah yang kauperdengarkan.
Jika boleh aku bercerita, aku ingin berbagi.
Mungkin tak sama, tapi semoga bisa kau jadikan pelajaran.

2015/02/03

Terima Kasih

Sepagi ini, lagi-lagi sudah kaubuat aku tersenyum
kali ini aku hanya ditemani secangkir kopi
pada sebuah taman namun dikelilingi oleh banyak kebahagiaan
Ada anak kecil berlarian, sepasang kekasih sedang bercanda
juga seorang anak yang sedang memapah ibunya berjalan

2015/02/02

4 Agustus 2014

Hei, kamu.

Siang ini ditemani sebotol minuman kopi kemasan dan playlist berisikan lagu-lagu kesukaanmu memanjakan telinga, tiba-tiba saja aku diingatkan tentang surat-surat yang kujanjikan untukmu. Ya, kecuali surat bertema, aku akan mencoba menuliskan surat-surat untukmu yang lain.

2015/02/01

Sempurnakan Mimpiku!

Dear you,
Sesuai janjiku; aku akan memberimu surat lagi, lagi, dan lagi.
Dan ini adalah surat keduaku untukmu.

2015/01/31

Kepada Perempuan Pecinta Langit

Sore ini bibirku kembali dibuat tersenyum, mengingat perbincangan kita beberapa malam terakhir yang kadang tak masuk akal--terlebih tentang hati. Yang sama-sama kita tahu bahwa berbicara tentang hati memang jarang melibatkan logika.