2015/02/13

Pergi yang Direstui Pagi

Hujan sudah mengering
sawah-ladang digenangi kemarau
bangkai-bangkai padi dibakar amarah
hajatan burung-burung gereja telah usai

2015/02/06

Untuk Sebuah Nama

Hai, perempuan.
Siang ini izinkan aku kembali menuliskan
sebuah puisi yang kutujukan untukmu.

2015/02/05

Berjalan di Sampingmu

walking


Hai perempuan, bagaimana kabarmu hari ini?
Aku? Aku baik-baik saja, setidaknya itu yang ingin kuperlihatkan ketika berada di depanmu. Perkara di belakangmu, aku tak tahu.
Ah, sudahlah! Anggap saja aku baik-baik saja.

2015/02/04

Kau dan Aku Sama. Sama-Sama Keras Kepala.

Malam ini mataku seperti enggan memejam
teringat akan kisah yang kauperdengarkan.
Jika boleh aku bercerita, aku ingin berbagi.
Mungkin tak sama, tapi semoga bisa kau jadikan pelajaran.

2015/02/03

Terima Kasih

Sepagi ini, lagi-lagi sudah kaubuat aku tersenyum
kali ini aku hanya ditemani secangkir kopi
pada sebuah taman namun dikelilingi oleh banyak kebahagiaan
Ada anak kecil berlarian, sepasang kekasih sedang bercanda
juga seorang anak yang sedang memapah ibunya berjalan

2015/02/02

4 Agustus 2014

Hei, kamu.

Siang ini ditemani sebotol minuman kopi kemasan dan playlist berisikan lagu-lagu kesukaanmu memanjakan telinga, tiba-tiba saja aku diingatkan tentang surat-surat yang kujanjikan untukmu. Ya, kecuali surat bertema, aku akan mencoba menuliskan surat-surat untukmu yang lain.

2015/02/01

Sempurnakan Mimpiku!

Dear you,
Sesuai janjiku; aku akan memberimu surat lagi, lagi, dan lagi.
Dan ini adalah surat keduaku untukmu.