detik tak pernah melangkah mundur
ia santun menunduk pada takdir yang menuntun
meski sesekali puisiku masih mengingatmu
ia santun menunduk pada takdir yang menuntun
meski sesekali puisiku masih mengingatmu
jika bukan takdir yang menginginkan pergi
aku memilih tinggal—di sini—untuk mencintai
serupa sajak yang ditulis dengan tinta airmata
menjadi sebentuk rindu yang masih tersisa
menjadi sebentuk rindu yang masih tersisa
untuk menyampaikan rindu yang acapkali menolak pergi
sajakku akan mendatangimu dengan wajah malu-malu
jika ada waktu, ajaklah ia bicara
serupa manja kuas blush on yang kerap memerahkan pipimu
sajakku akan mendatangimu dengan wajah malu-malu
jika ada waktu, ajaklah ia bicara
serupa manja kuas blush on yang kerap memerahkan pipimu
agar ia mengerti
rindu tak seharusnya disimpan sendiri
rindu tak seharusnya disimpan sendiri
sore ini aku memutuskan pergi
meski sebelumnya menjadi pilihan tak terjamah
tapi ribuan tanya telah menemukan jalannya
mungkin...
langkah ini hanyalah caraku membuktikan bulatnya bumi
langkah ini hanyalah caraku membuktikan bulatnya bumi
berjalan menjauh agar bisa menemukanmu kembali*
*Penagenic - Bait Singkat dari Meja Bambu
*Penagenic - Bait Singkat dari Meja Bambu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar