2015/09/18

Bahagia yang tak lagi Piatu

caramu mencintai pantas kukagumi
sentuhan manis dari jari kurasa
mengisi perlahan ruang-ruang rindu yang kautinggalkan
bersama sisa degup yang masih bertahan

ialah waktu yang membuat kita sadar
pertemuan bisa saja menjadi surga atau neraka
mengikis rindu yang makin menahun
atau candu yang menjadikannya racun

ternyata benar, wangi tubuhmu telah meniupkan bait-bait surga
menjadi beliung yang tak jarang memabukkan
meski kadang sekadar semilir yang menemani tidur

rampaslah ragumu dengan sentuhan lembut
agar curiga makin cepat usang
hingga dia berlalu
--meninggalkan hati dengan langkah paling bungkam

aku tak ingin terlambat menyadari
kau ialah anugerah dari doa
dikirim Tuhan untuk memeluk bahagiaku yang piatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar