2018/07/19

Tubuh yang Salah

Pulanglah, Puan. Pulanglah.
Karena siang sudah digugurkan malam
gelapnya tersaji pekat di atap-atap yang kutinggali
serupa ingatan tentang wajahmu yang masih kulipat rapih.

Malam ini aku bersahabat lagi dengan hujan
dinginnya mengingatkan pada hangat pelukan,
ranjang dengan basah keringat,
juga wangi yang tertinggal di kemeja.

Puan,
aku tak ingin mengutuk jarak yang memenggal peluk
aku juga tak ingin menyalahkan waktu yang membuat rindu makin beruban
Perihal cinta, biarkan tulisan ini menuliskan kemegahannya.

Pulanglah, Puan. Pulanglah.
Aku rindu melihat pelukan kita bercanda.

1 komentar: