2017/05/03

Kepergian yang Direstui Takdir

Ingatkah sore tadi
kita melewatkan senyum di bibir masing-masing?
cinta telah membuat kita lupa
pertemuan ialah perintah takdir
sebelum kita dipaksa memeluk perpisahan

Di atas meja ini kausajikan sebongkah penyesalan
dihidangkan lengkap dengan airmata yang masih hujan
merusak segala rias yang kaulukis
di bawah mata yang pernah jadi tempatku melepas tangis

"Maaf, aku tak lagi bisa menjadi akar bahagiamu."
kaukatakan dari balik mata yang kian basah
seperti mengulang cerita,
kau pernah menulis kata pisah
melalui janji yang melingkar di jari manismu

Setelah malam ini,
mungkin kita akan mengerti
ketika takdir tak merestui cinta yang ada
maka kepergian selalu menyisakan airmata

Akan datang saatnya dada ini bisa memaafkan dengan senyum paling tabah
mendewasakan dekap yang masih bocah
mengantar restu melalui doa-doa
yang dibahasakan ucapan selamat di hari bahagiamu

Berbahagialah!

2 komentar:

  1. Salam, Maaf mas saya menggangu, boleh minta judul backsound puisi sebelum dia menyebutmu istri atau tubuh yang sama karya penagenic yang pernah @akar_pena bacakan, saya suka sekali backsound nya, kalo bisa tolong kirim linknya.. terimakasih sebelumnya mas @akar_pena, terus berkarya mas, aku suka tulisan tulisan mas... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam. Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca blog dan mendengarkan soundcloud yang saya unggah. Untuk backsound puisi tersebut silakan diunduh dari youtube, dengan judul "Lost of Love Sad & Romantic Violin (redouane75)".

      Terima kasih.

      Hapus