Aku Membencimu di Antara Malam
Dan Larut
Di antara malam dan larut
sungguh aku ingin mengajakmu bercinta.
Mengulang kebiasaan lama
bertukar cerita atau kecup
Lidah kita bertautan, tubuh kita menyatu
membuat iri gigil dan angin yang hendak bersetubuh
Tapi dulu...
ketika aku membencimu
Membenci dengan cinta yang terlalu
menjadikanmu satu di antara seribu.
Jika kau tahu, bedak dan gincumu masih kusimpan
dalam laci—tempat kuletakkan semua kenang.
Anggap saja aku masih menyimpan harap
kau datang membawa rasa
—meninggalkan ragu di tempat yang paling gelap
sungguh aku ingin mengajakmu bercinta.
Mengulang kebiasaan lama
bertukar cerita atau kecup
Lidah kita bertautan, tubuh kita menyatu
membuat iri gigil dan angin yang hendak bersetubuh
Tapi dulu...
ketika aku membencimu
Membenci dengan cinta yang terlalu
menjadikanmu satu di antara seribu.
Jika kau tahu, bedak dan gincumu masih kusimpan
dalam laci—tempat kuletakkan semua kenang.
Anggap saja aku masih menyimpan harap
kau datang membawa rasa
—meninggalkan ragu di tempat yang paling gelap
yang tak pernah lagi kausentuh.
Di antara malam dan larut, aku membencimu
Di antara malam dan larut, aku membencimu
Aku membencimu karena aku tak bisa membencimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar