2014/04/21

Aku (Pernah) Hidup

Waktu tak berdetak sesuai inginku
Uraikan lagi kisah yang telah lalu.
Luka yang (pernah) kuberi padamu, membayangi setiap langkah
Aku, bahkan tak lagi mengenal hatiku.
Namamu (pernah) ada—selalu ada dalam doa
—Wajahmu (pernah) selalu mengunjungi mimpi.
Adalah egoku, yang membuatmu tak lagi di sisi
Hempaskan segala angan yang telah nyata—dalam dirimu, satu
Yang terbaik, yang (pernah) kumiliki
Untaian kata berwujud janji (pernah) ada
Taburkan benih-benih bahagia dalam cerita
Rasa ini masih ada,
Inginkanmu tak (pernah) pergi dariku
Otakku kini tak lagi bisa berkata manis pada hatiku
Kepala di tubuh ini (pernah) hanya berisi namamu
Tuliskan mimpi dari masa yang telah lalu.
Aku yang (pernah) menganggapmu serupa candu
Virus yang tak (pernah) ingin kuhilangkan.
Ijinkan aku, mengulang kembali waktu—saat bersamamu
Agar aku bisa—agar aku bisa menghapus kata (pernah), dari kisah yang (pernah) kutuliskan.

Karena aku, (pernah) sangat mencintaimu.

2 komentar:

  1. aku pun (pernah) membaca postingan ini dan (pernah) sangat menyukainya :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih karena sudah menyempatkan membaca.. :D

    BalasHapus